Indonesia memiliki ragam budaya, hal ini yang menyebabkan kekayaan budaya di Indonesia seakan-akan tidak terbatas. Mulai dari makanan, minuman, rumah adat, tarian, kesenian, hingga bahasa memiliki ciri khas tersendiri di daerah masing-masing. Hal ini yang menyebabkan kekayaan budaya dan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Beberapa permainan tradisional sejenis bahkan memiliki nama yang berbeda sesuai dengan daerah-daerah di Indonesia, mungkin dengan sedikit perubahan minor yang disesuaikan dengan daerahnya.
Salah satu permainan tradisional yang menarik dan memiliki nama yang beragam adalah engklek. Engklek yang sudah tidak asing di Indonesia ini, ternyata memiliki beragam nama di daerah-daerah tertentu, misalkan saja di Betawi, engklek dikenal dengan nama dampu bulan. Sedangkan, di Riau disebut setatak, di NTT dikenal dengan siki doka. Perbedaan dari beberapa permainan di atas hanya terletak di namanya saja, sedangkan untuk cara bermainnya sama.
Cara memainkan engklek adalah dengan melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat. Namun, untuk kotak-kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain tidak perlu melompat dengan satu kaki, melainkan meletakkan kakinya pada kedua kotak tersebut secara bersamaan. Lompatan dilakukan secara berurutan mulai dari kotak yang paling dekat dengan pemain sampai kotak terakhir. Pada awalnya, para pemain akan melakukan suit untuk menentukan giliran. Pemain yang memperoleh giliran pertama akan melemparkan gaconya pada kotak pertama. Gaco yang dilemparkan harus tepat berada di dalam kotak, tidak boleh keluar kotak atau mengenai garis tepi kotak. Apabila hal demikian terjadi, maka akan digantikan oleh pemain selanjutnya. Pemain pun selanjutnya melakukan lompatan dengan satu kaki pada kotak-kotak tersebut, namun perlu diingat, untuk kotak yang terdapat gaco, tidak boleh diinjak. Permainan diulangi demikian untuk kotak kedua, ketiga, dst hingga seluruh kotak selesai dilempari gaco. Terakhir, apabila telah ada pemain yang berhasil menyelesaikan satu putaran, maka pemain tersebut berhak mendapatkan rumah di salah satu kotak. Caranya penentuan rumah macam-macam, bergantung pada pola engklek yang dimainkan. Salah satunya adalah dengan cara berdiri membelakangi kotak permainan dan melemparkan gaco pada kotak yang dituju. Apabila gaco jatuh pada kotak yang diinginkan, maka kotak tersebut akan menjadi hak milik (rumah) dari pemain tersebut. Permainan pun umumnya akan dilanjutkan hingga keseluruhan kotak telah dimiliki oleh para pemain.
Disamping menyenangkan, engklek juga sangat membantu untuk melatih motorik dan juga konsentrasi anak.
Budaya berbentuk permainan tradisional harus kita jaga, agar kelak masih dapat dirasakan oleh generasi-generasi muda Indonesia di masa depan, karena sebagaimana kita tahu, bahwa permainan tradisional juga memiliki sisi positif seperti untuk sarana bersosialisasi dan juga melatih motorik anak-anak.
Engklek atau Dampu Bulan?
Updated: May 3, 2020
Comments